Jumat, 05 November 2010

PMS? No Problem !!!!!

PMS (Premenstrual Syndrome) atau juga yang disebut dengan PMT (Premenstrual Tension) memang nyebelin.
Tapi sebetulnya ada lho, makanan yang bisa mengurangi rasa sakit saat PMS datang. Apa saja ya? Yang pastinya nih, kamu sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan soft drink. Sebaiknya pilih makanan yang kaya akan:

Kalsium
Kita bisa mendapatkan kalsium dari dalam susu tanpa lemak, jus jeruk, yoghurt serta biji almond. Penelitian membuktikan, cewek yang mengkonsumsi 1.200mg kalsium setiap hari dapat mengalami pegurangan gejala PMS seperti kram dan perasaan kembung serta perubahan mood. Bahkan para ahli memperkirakan kalau sebetulnya PMS itu disebabkan oleh konsumsi makanan yang kurang kandungan kalsiumnya. waah

Karbohidrat
Hari-hari sebelum menstruasi, tingkat kimia Serotonin (bahan kimia yang bertanggung jawab bagi perasaan gembira) pada otak menurun dan dapat mengakibatkan perasaan kita jadi mudah sedih dan tidak fit. Nah, kabohidrat-lah yang dapat membantu produksi Serotonin meningkat lagi. Jadi makanlah: pure kentang, jagung, buncis, gandum dan roti. Cokelat juga dipercaya dapat mengembalikan Serotonin, lho.  

Magnesium
Mineral super penting ini mempunyai efek yang sama dengan kalsium dalam mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Penelitian menunjukkan kalau cewek yang mengkonsumsi 200mg magnesium sehari mengurangi kembung dan  rasa nyeri pada payudara sampai hampir 40%. Magnesium banyak terdapat pada tahu dan sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, kacang-kacangan serta pisang.


< Hormon Cinta >


Gadis Cinta Melulu

Kalau lagi jatuh cinta, kita bisa merasakan banyak hal. Ada yang lebih semangat, tapi sebagian lagi malah jadi lebih sering melamun dan malas-malasan. Dr. Arthur Arun dari York Psychologist menerangkan bahwa ada tiga tahapan yang kita alami saat jatuh cinta.  

Gairah
Hal inilah yang sering kita sebut sebagai cinta pada pandangan pertama. Di tahap awal jatuh cinta, kita dikendalikan oleh hormon seksual kita, yaitu testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hormon inilah yang menyebabkan kita merasa tertarik pada lawan jenis.

Ketertarikan

Ketertarikan di sini maksudnya adalah rasa yang kita rasakan saat kita benar-benar jatuh cinta. Ada tiga zat yang akan mempengaruhi tubuh kita pada tahap ini.
  • Adrenalin. Zat ini menaikkan tekanan darah dan bikin jantung kita berdetak lebih kencang. Saat bertemu sama gebetan, zat inilah yang bikin kita jadi berkeringat karena deg-degan dan mulut menjadi kering.
  • Dopamin. Ini dia yang bikin kita jadi lebih bersemangat. Dopamin bikin energi kita bertambah, nggak gampang capek, dan lebih mudah fokus. Katanya efek zat ini sama dengan kokain. Wow!
  • Serotonin. Zat kimia ini sering dibilang zatnya orang jatuh cinta. Karena mereka lah yang bertanggung jawab saat wajah gebetan muncul terus di kepala kita. Hihihi...

Keterikatan
Keterikatan kita sama pacar, apalagi kalau sampai bisa berhubungan dalam waktu yang lama, ternyata juga disebabkan oleh hormon, lho.

  • Oksitosin. Hormon ini yang bikin kita jadi pengin sayang-sayangan sama pacar. Entah itu gandengan tangan, dirangkul, atau hanya duduk dekat pacar.
  • Vassopresin. Nah, keberadaan hormon ini bikin kita atau pacar, jadi ingin melindungi dan menjaga satu sama lain. Hormon ini juga yang menimbulkan rasa mengabdi dan bertahan dalam hubungan panjang.

Hati-hati: Berantem Nggak Penting !

Sepertinya, baru tadi siang kita berantem sama pacar dan berbaikan. Nggak tahu kenapa, malamnya kita sudah cekcok lagi sama dia. Hhh… Katanya, pacaran itu bisa bikin happy. Tapi kok, yang terjadi malah sebaliknya, sih?

Setuju banget kalau ada yang bilang, berantem adalah bumbu pacaran. Tapi, kalau bumbunya terlalu pekat, pasti rasanya jadi nggak enak, dong. Nah, itu artinya, kita harus tahu nih, kapan sebuah masalah layak buat dipertentangkan. Jadi, nggak perlu berantem, kalau:
Masalahnya itu-itu saja.
Bosan ngk sih, kalau setiap ka
gali berantem masalahnya selalu sama? Hmm, selain bikin eneg, berantem tipe ini menandakan bahwa kita dan pacar sebenarnya belum mendapatkan solusi yang oke untuk masalah tadi. Penyebab lainnya, bisa jadi memang kita suka mengungkit masalah yang sudah lewat. Yah, capek, deh!

Gara-gara hal sepele.
Pacar lupa kasih selamat hari jadian, langsung ngambek seharian. Si dia telat datang menjemput karena macet parah, kita jadi uring-uringan. Duh girls, ini sih nggak menikmati hidup namanya! Jangan biarkan perasaan kita sakit karena kesalahan ringan yang dilakukan pacar. Lama-lama, hubungan kita sama dia jadi nggak sehat, lho. Hiiy, nggak mau, kan?


Karena miskomunikasi.

Kadang, kita dan pacar saling salah menangkap informasi. Maksud kita A, tapi dia menangkapnya B. Kesal! Tapiii, daripada sibuk menyalahkan sana-sini, mendingan cari tahu bareng gimana solusinya. Karena, namanya miskomunikasi itu, lumrah banget, kok. Yang paling penting, kenali cara komunikasi kita dan pacar, biar besok-besok, komunikasi kita lebih lancar.

Pacar bercandanya kelewatan.
Lagi asyik bercanda, eh, lama-lama omongan pacar jadi nyebelin dan menyakiti perasaan! Eits, nggak usah keburu emosi sama dia. Percaya deh, kalau pacar nggak ada maksud menyakiti kita lewat bercandaannya. Jadi daripada sakit hati, mendingan balas saja bercandaan pacar. Kalau dia mencela kita, cela balik (tapi tetap sopan, ya). Hehehe, pasti momen itu bakal jadi lebih seru!